Rabu, 30 Januari 2013

Tips Membantu Anak Mencapai yang Terbaik dalam Pendidikan

Dukungan orangtua adalah hal paling mendasar untuk membantu anak membentuk kecerdasannya.

Jakarta -
Setiap orang pasti berharap anaknya bisa mendapatkan segal yang terbaik di dunia supaya anaknya bisa mencapai kesuksesan. Banyak pakar pendidikan mengungkap, dukungan orangtualah yang paling mendasar untuk membantu anak mencapai kesuksesan, terutama di bidang pendidikan. Berikut ini beberapa tips dari situs News.

Mulai Sedini Mungkin
Pat Slattery, tutor untuk anak-anak bertalenta berbeda di WiseOnes Australia mengatakan, penting untuk orangtua memulai membiasakan anak menyerap informasi sebanyak mungkin dan menyenangi proses pembelajaran.

"Siapkan waktu untuk bicara dan menstimulasi anak. Penting sekali untuk bermain bersama anak. Pastikan permainannya bermakna dan melatih kecerdasan. Bantu anak melakukan aktivitas fisik yang menggunakan dan membangun neuron di kedua sisi otak secara seimbang, seperti berenang, merangkak, dan berbaris," kata Slattery.

Ia juga menyarankan orangtua untuk melakukan beberapa hal lain, seperti; mendongeng sebelum tidur, mengajak anak ke toko dan memintanya melatih berhitung, membandingkan harga, menyebut warna, bermain tebak-tebakan yang cerdas, bisa tentang orang maupun perkiraan tentang suatu hal.

Bangun Kemampuan Sosial dan Emosionalnya
"Sisihkan waktu untuk membangun kemampuan anak dengan memasukkan rasa percaya, hormat, kejujuran, dan tanggung jawab, begitu pula dengan dukungan, kasih kepada orang lain, dan sebagainya," jelas  Jennifer Burton, pengajar di sebuah program untuk anak-anak dengan kemampuan khusus di lembaga pengajaran Gifted and Talented.

Anak-anak yang memahami dirinya sebagai seorang pembelajar sekaligus bagian dari komunitas akan memiliki posisi baik untuk menggunakan kemampuan-kemampuannya itu di level yang lebih tinggi.

Jadilah Inspirasi
Rasa cinta untuk belajar adalah suatu hal yang sifatnya seumur hidup, demikian dikatakan Helen Dudeney dari lembaga pengajaran Australian Gifted Support Centre.

Agar anak mau terus menerus memperbaiki dan membentuk kemampuannya berorganisasi, meneliti, dan menyelesaikan masalah, demikian pula ketekunan.

"Ajak mereka untuk memiliki keinginan belajar dan tak pernah berhenti bertanya. Buat anak berpikir bahwa belajar adalah suatu proyek penemuan banyak hal yang tak pernah ada habisnya. Biarkan pemikiran mereka berkembang dan liar, agar mereka terbiasa berpikir di luar kotak serta mau bereksplorasi. Pergi belanja, membangun sesuatu, melihat bintang, adalah hal-hal yang bisa membuat pelajaran Matematika lebih menyenangkan dan membantu membentuk pemikiran mereka," jelas Dudeney.

Seimbangkan Pujian dan Pembelajaran dari Kesalahan
Selalu dukung dan puji anak karena mau mencoba sesuatu, apa pun hasilnya. Anak-anak dengan kecerdasan lebih dari yang lain cenderung menjadi anak yang perfeksionis, kata Dudeney. Anda harus selalu berfokus pada kemampuan mereka, bukan pada poin-poin negatifnya.

"Anak-anak harus tahu bagaimana menghadapi kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih kuat untuk menghadapi hidup. Katakan pada mereka, tak apa untuk melakukan kesalahan, bantu mereka belajar dari hal-hal tersebut," jelas Dudeney.

Dukung Mereka Agar Bisa Mengekspresikan Opininya
"Ketika bertanya, saya berharap anak-anak menggunakan 3 hal penting dengan fokus terhadap pemahaman dan evaluasi ketimbang hafalan. Dengan begini Anda membantu anak menggunakan opininya dan menggunakan contoh yang didukung bukti, serta menunjukkan level pemahaman mereka," kata Burton.

Pastikan Ada Keseimbangan antara Hidup dan Pekerjaan
Bantu anak-anak yang lebih tua untuk terus berolahraga atau melakukan pekerjaan paruh waktu, kata Megan Bonner, seorang pegiat kemanusiaan.

"Anda harus bisa menyisihkan waktu melihat beragam hal berbeda dan berfokus pada hal selain sekolah. Hal ini akan membantu waktu belajar lebih produktif, sehat, dan tak terlalu stres karena ujian.

Cinta tak Berbatas
Seorang ibu dari anak dengan kecerdasan tinggi, Christie Barter menyarankan untuk orangtua tidak terlalu memusingkan ranking anak di antara teman-temannya.

Bila terlalu berfokus pada peringkat si anak, maka Anda menunjukkan kepada si anak bahwa nilai atau ranking adalah "harga" si anak -ini adalah hal berbahaya.

"Ketika anak melihat Anda tertarik pada mereka -lukisan mereka, buku yang mereka baca, cara mereka merapikan tempat tidur- maka Anda menunjukkan kepada si anak, ia dicintai untuk siapa dirinya. Saya berusaha membuat anak saya belajar dan membentuk bakat yang dikaruniakan kepadanya. Agar ia berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Anak-anak akan menjadi lebih sukses bila mereka merasa dicintai dan dihargai," kata Barter.