Jumat, 23 September 2011

Pernah Ditawari Jadi Dosen

BEBERAPA teman dan orang yang mengenal Mis Heldy Zahri kaget ketika mengetahui anggota Komisi II DPRD itu ditangkap anggota Polsek Tamansari, Jakarta Barat karena menyimpan sabu-sabu di kamar My Hotel, Jakarta Barat. Salah satunya adalah Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Zamruddin Hasid.

Zamruddin adalah dosen yang pernah membimbing Heldy saat kuliah di Fakultas Ekonomi (Fekon) Unmul program studi Manajemen Akuntansi. Ketika itu, Zamruddin masih menjadi Pembantu Dekan II Fekon. Dia mengaku tahu persis tingkah laku Heldy karena punya hubungan dekat.

Sebulan yang lalu, Heldy sempat datang ke ruang kerja Zamruddin di Rektorat Unmul. Selain bersilaturahmi juga menanyakan rencana memberikan bantuan untuk Unmul. “Dari sikapnya tak terlihat kalau Heldy itu pengguna narkoba,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Heldy yang merupakan angkatan 1989 bisa menjadi pemimpin bagi teman-temannya di kelas. Dia aktif berorganisasi. Tak heran, bila Heldy sempat ditunjuk menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fekon Unmul. “Rasanya saya tidak percaya Heldy terlibat narkoba,” paparnya.

“Heldy tergolong orang yang disiplin. Saya tidak pernah temukan dia bolos kuliah,” ungkapnya. Dia mencontohkan suatu ketika dosen sedang tidak hadir mengisi kuliah, Heldy gelisah dan menemui Zamruddin. “Mana dosennya Pak? Kami ini bayar kuliah. Tapi kok dosennya nggak ada, kalau begini kami yang rugi,” kata Zamruddin menirukan perkataan Heldy, ketika itu.

Karena melihat kepribadian dan prestasinya yang cukup baik selama kuliah, Unmul katanya, pernah menawarkan Heldy untuk menjadi dosen.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Patriot Samarinda Agus Suwandy mengaku akrab dengan Heldy dibanding kader lainnya. Agus adalah kakak kelas Heldy di SMA 1 Balikpapan. Heldy angkatan 1986. Ketika di Unmul, Agus kuliah di Fakultas Kehutanan (Fahutan). “Awalnya hanya saling kenal. Tapi tak akrab,” ujarnya.

Suatu hari di tahun 2000, Heldy menemui Agus. Dia menyatakan ingin serius berpolitik dan ingin ikut bergabung bersama Agus di Partai Patriot. Heldy sebelumnya bergabung di PDIP. Dua tahun setelah aktif di Partai Patriot, pria kelahiran 30 April 1970 ini mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

“Tahun pertama dan kedua persiapan. Tahun ketiga dia sudah bisa mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Samarinda. Itu bukan hal yang mudah (bagi kader partai, Red),” terang Agus. Dia menyebut karier Heldy termasuk gemilang dibanding banyak orang yang perlu belasan tahun hingga memiliki massa. Agus juga mengakui kegigihan Heldy saat menjadi caleg.

Ketika duduk sebagai anggota DPRD, menurut Agus, Heldy banyak memberi ide-ide bagi Fraksi Patriot. “Banyak masukan yang dia sumbangkan di fraksi,” jelasnya.Namun setelah menjadi anggota DPRD, Agus menilai, Heldy menunjukkan perubahan perilaku. Agus enggan merinci perubahan perilaku itu.(*/rom/*/her/ji)

sumber: kaltimpost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar